PROFIL PROVINSI MALUKU UTARA
Provinsi Maluku Utara terletak pada 3o Lintang Utara 3o Lintang Selatan dan 124o 129o Bujur Timur. Berbatasan dengan Laut Halmahera di sebelah timur, Laut Maluku di sebelah barat, dan Laut Seram di sebelah utara. Provinsi ini merupakan daerah kepulauan yang terdiri dari 331 buah pulau besar kecil, 64 pulau yang berpenghuni dan 331 pulau yang tidak berpenghuni. Secara fisik Provinsi Maluku Utara memiliki luas daratan 33.278 Km2 yang terbesar diatas perairan seluas 106.977,36 km2 dengan luas wilayah keseluruhan 140.255,36 km2. Secara administrasi Provinsi Maluku Utara terdiri dari 6 kabupaten dan 2 kota dengan Ternate sebagai ibukota provinsi.
Provinsi Maluku Utara dipengaruhi oleh iklim laut tropis dan iklim musim. Oleh karenanya sangat dipengaruhi oleh lautan dan bervariasi antara tiap wilayah yaitu iklim Halmahera Utara, Halmahera Tengah/Barat, Bacan dan Kepulauan Sula, dengan curah hujan rata-rata 2000-3000 mm.
Topografi Provinsi Maluku Utara sebagian besar bergunung dan berbukit yang terdiri dari pulau-pulau vulkanis dan pulau karang, sedangkan sebagian lainnya merupakan daratan. Pulau Halmahera mempunyai banyak pegunungan yang rapat dengan daratan yang luas. Pulau-pulau relatif sedang (Obi, Morotai, Taliabu dan Bacan) umumnya memiliki daratan yang luas diselingi pegunungan yang bervariasi. Luas seluruh kawasan hutan di Provinsi Maluku Utara adalah 2.861.475 ha. Hasil hutan yang paling mendominasi adalah kayu hutan dan hasil produksi kayu.
Sektor pertanian tanaman pangan dan holtikultura mempunyai keunggulan pada beberapa komoditas seperti padi, palawija, ubi-ubian, holtikultura, pisang, kacang tanah dan kacang hijau. Komoditas ini menawarkan peluang dan investasi di Provinsi Maluku Utara yang mempunyai prospek menarik pada pasar dalam maupun luar negeri.
Komoditas unggulan dan andalan sub sektor perkebunan di Provinsi Maluku Utara antara lain : kelapa, kakao, pala, cengkeh, kopi, jambu mete. Daerah pengembangan adalah Pulau Halmahera, Pulau Sula, Pulau Obi, Pulau Morotai dengan komoditas prospektif yang dapat dikembangkan adalah kelapa, kakao, jambu mete dan vanilli. Selain itu masih ada peluang investasi untuk kelapa sawit di Halmahera Utara dan coklat di Halmahera Selatan.
Peluang pengembangan usaha peternakan juga masih terbuka lebar seperti kambing, sapi, ayam buras, dan itik dengan padang pengembalaan yang cukup luas dan tersebar di Pulau Halmahera, Pulau Bacan dan Kepulauan Sula dan Bacan. Kondisi geografis Provinsi Maluku Utara sangat memungkinkan untuk pengembangan investasi perikanan. Provinsi ini memiliki potensi sebesar 478.382,50 ton/tahun yang terdiri dari ikan pelagis besar sebesar 215.065,50 ton/tahun. Potensi lestari yang masih dapat dimanfaatkan sebesar 239.191,25 ton/tahun. Potensi komoditas unggulan dan kelautan adalah cakalang/tuna, ikan kerapu, mutiara, cumi-cumi, rumput laut dan sebagainya. Sedangkan potensi komoditas andalan antara lain ikan selar, ikan layang, kan teri, ikan demersal dan teripang. Peluang investasi lain adalah usaha pengalengan ikan di Pulau Halmahera, budidaya mutiara di Pulau Bacan, penangkapan ikan, dan pembesaran kerapu di Pulau Kayoa dan Kepulauan Sula.
Pertambangan Maluku Utara sangat kaya akan potensi sumber daya mineral dan energi. Sumber daya mineral berupa bahan galian seperti nikel (Ni) dengan potensi yang diketahui sekitar 220 juta ton, dan tersebar di beberapa lokasi yaitu Tanjung Buli, Tanjung Gee, Pulau Bakal, Pulau Gebe, Pulau Obi serta Teluk Weda. Potensi sumber daya mineral lainnya seperti tembaga, perak, emas, mangan dan sebagainya. Selain itu potensi bahan galian non logam seperti batu gamping dan kalsit.
Provinsi Maluku utara dengan berbagai pesona yang menarik baik budaya maupun alamnya. Semuanya memberikan nuansa kesejukan dan keindahan yang menarik bagi wisatawan dengan berbagai objek wisatanya. Dari segi budaya banyak atraksi-atraksi budaya yang menarik perhatian wisatawan mancanegara, diantaranya Cakalele, Tarian Soya-soya, Tarian Gala dan sebagainya. Selain itu ada objek wisata alam seperti Pantai Ake Sahu, Taman Laut, Pulau Gura Ici, Danau Duma dan Makele, Batu Lubang, serta berbagai objek wisata sejarah lainnya.Provinsi Maluku Utara memiliki flora dan fauna yang beraneka ragam dan beberapa diantaranya tidak terdapat di bagian lain wilayah Indonesia. Beberapa fauna yang merupakan endemik Maluku Utara seperti Kakatua Putih dan gagak Halmahera, disamping burung yang termasuk langka di dunia yaitu burung bidadari.
Angkutan laut merupakan sarana perhubungan yang sangat penting di Provinsi Maluku Utara. Hal ini disebabkan karena sebagian besar wilayah ini merupakan kepulauan dengan lautan yang luas. Prasarana pelabuhan laut di wilayah ini terdiri dari pelabuhan samudera dan pelabuhan muat barang.Sarana pelabuhan laut yang melayani kepulauan Maluku Utara terdiri dari kapal PELNI, kapal nusantara, angkutan penyebarangan dan pelayaran rakyat. Disamping kapal barang/peti kemas yang beroperasi Surabaya-Bitung-Ternate PP.
Sumber Data:
Maluku Utara Dalam Angka 2008
BPS Propinsi Maluku Utara