Selasa, 04 Oktober 2011

VESTIFAL TELUK JAILOLO 2011

Prosesi Pembukaan Festival



Jailolo adalah nama sebuah kecamatan di wilayah Kabupaten Halmahera Barat, biasa disingkat dengan Halbar, merupakan salah satu kabupaten di propinsi Maluku Utara. Kabupaten Halmahera Barat dimekarkan dari Kabupaten Maluku Utara sejak tahun 2003 lalu.



Dalam rangka memperkenalkan potensi seni dan budaya milik Halmahera Barat yang begitu kaya dengan keunikan dari suku-suku asli yang masih tetap dilestarikan hingga saat ini, seperti suku sahu,dan potensi bawah lautnya yang merupakan kawasan segitiga coral (coral triangle) Indonesia yang menjadi pusat keanekaragaman hayati laut dunia,Pemerintah Kabupaten Halmahera barat, Maluku Utara kembali mengadakan Festival Teluk Jailolo 2010 (FTJ 2010).

FTJ 2010 yang tahun ini mengambil tema “COLOURFUL SEA OF GILOLO” adalah festival kedua yang diselenggarakan dengan konsep yang lebih menarik. Berdasarkan semangat membangun daerah secara bersama-sama, maka konsep festival kali ini melibatkan masyarakat secara utuh dan maksimal, keikutsertaan mereka berada dalam tingkat penyelenggara dan pengisi acara. Paduan dari beragam seni ini dibungkus dalam sebuah konsep baru pertunjukan, yang diberi nama Theatre on the sea.

Theatre on the sea, adalah program unggulan utama FTJ 2010. Pertunjukan teater diatas laut adalah sebuah konsep teater yang belum pernah ada di Indonesia bahkan dunia. Beberapa perahu nelayan akan membentuk konfigurasi tertentu hingga menjadi panggung “apung” lengkap dengan setting yang menggambarkan biota-biota laut dengan pendekatan realisme sesuai kebutuhan visual yang melakukan gerakan kinetik sesuai aslinya. Perubahan bentuk dari perahu ke biota laut diupayakan menggunakan bahan atau materi dari daerah setempat, sehingga semua sumber daya alam dan sumber daya manusia Halmahera Barat bersatu mendukung terlaksananya pertunjukan yang orisinil , milik Halmahera Barat, yang juga milik Indonesia tentunya.

Unsur seni tradisi Halmahera Barat juga akan menjadi bagian dari pertunjukan Theatre on the sea, seperti musik yanger, alat musik bambu tataruba, menuru dan tarian tradisional khas Halmahera Barat seperti Legu Salai, Sara dabi-dabi, tidak ketinggalan pula Horom Sasadu, acara makan bersama, sebuah kegiatan budaya, sebagai ungkapan rasa syukur atas panen yang melimpah. Kegiatan seni dan budaya ini adalah persembahan dari masyarakat tani kabupaten Halmahera Barat. Theatre on the sea sendiri akan berlangsung pada 29 Mei 2010 mulai pukul 15.00 WIT.

Untuk itu masyarakat Teluk Jailolo akan diberikan pelatihan seni pertunjukan dengan unsur pemeranan, membangun artistik panggung, mengubah perahu ke dalam bentuk biota laut, musik, kostum serta bagaimana mengemas sebuah pertunjukan yang profesional dan menarik sehingga mampu menarik wisatawan dari dalam dan luar negeri.

Kegiatan pelatihan ini adalah sebuah rangsangan untuk memicu semangat dan kreatifitas masyarakat Halmahera barat agar di kemudian hari mereka dapat melakukan hal-hal kreatif bagi perkembangan diri, keluarga, lingkungan sekitar, daerah dan bangsa Indonesia secara luas. Jenis pelatihan ini adalah sesuatu yang menantang dan berbeda karena selama ini mereka sering diberikan pelatihan mengenai pertanian, perkebunan, pertambangan dan perikanan saja. Pelatihan seni yang diusung sekarang memberikan warna lain bagi masyarakat Halmahera Barat yang notabene memiliki jiwa seni yang kuat.

Selama dua bulan lebih mereka akan mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut diatas dan pada puncak acara Festival Teluk Jailolo 2010, hasil karya mereka dalam pelatihan tersebut akan dipertunjukkan dalam Theatre on the sea.

Festival ini akan diselenggarakan selama seminggu, sebelum puncak acara, panitia juga akan menyelenggarakan banyak kegiatan lain seperti penampilan seni dan budaya Halmahera Barat di desa- desa yang tersebar dalam wilayah Halmahera Barat dan berbagai lomba.

Selain itu festival juga akan diramaikan oleh para penyelam dan fotografer dari berbagai daerah di Indonesia. Para fotografer akan mulai hunting dari tanggal 24 Mei 2010, sedangkan kegiatan menyelam atau Fun Diving dilaksanakan pada tanggal 27 dan 28 Mei 2010. Fun Diving akan menghadirkan Indonesian Diving Icon yaitu Nadine Chandrawinata yang bertujuan untuk memperkenalkan keindahan bawah laut Teluk Jailolo sebagai salah satu diving spot unggulan baru yang ada di timur Indonesia dan merupakan kawasan segitiga coral (triangle coral). Acara ini juga diramaikan oleh ratusan peselam dari berbagai daerah Maluku Utara dan diluar Maluku Utara.

Keindahan alam dan keunikan budaya di Halmahera Barat juga menjadi sebuah potensi wisata para penghobi fotografi yang saat ini memiliki komunitas yang cukup besar di Indonesia, untuk itu panitia juga menyelenggarakan program Photographer Hunting pada festival ini. Hasil karya fotografi yang telah dicetak dalam buku “Gorgeous Gilolo” rupanya menarik minat para pencinta fotografi untuk mengabadikan keindahan alam yang belum banyak diketahui komunitas tersebut dalam gambar. Rencananya untuk memberi motivasi bagi para fotografer juga akan dilaksanakan lomba fotografi dengan juri Yadi Yassin yang merupakan maestro dalam Landscape Photography.

Dengan konsep wisata petualangan, PemKab berupaya memberikan sensasi khas dengan menyiapkan penginapan masyarakat desa yang terpilih untuk menjadi Homestay bagi tamu dan penonton festival dari luar Halmahera Barat. Homestay adalah bentuk lain dari keterlibatan masyarakat dalam festival ini, dengan tujuan meningkatkan sadar wisata dan menerapkankan Sapta Pesona. Pengunjung tidak perlu khawatir akan kenyamanan dan keramahan di Homestay, karena masyarakat Halmahera Barat secara umum dan Teluk Jailolo secara khusus telah dibekali pengetahuan mengenai bagaimana sebaiknya menerima tamu dan mengelola Homestay yang ramah, aman dan nyaman. Situasi dan kondisi masyarakat dan lingkungannya sangat kondusif bagi tamu yang ingin menginap, mereka memiliki sikap terbuka dan ramah kepada pendatang.

Untuk menuju Teluk Jailolo tidaklah sulit, hanya memerlukan waktu 3 jam penerbangan dari Jakarta menuju Ternate, bisa juga dengan alternatif penerbangan via Makassar atau Manado menuju Ternate. Dari Pelabuhan Dufa Dufa di Kota Ternate, perjalanan dilanjutkan melalui jalur laut dengan menggunakan speed boat selama 40 menit. Jadi tunggu apalagi ? Sampai jumpa di FESTIVAL TELUK JAILOLO 2010.

SUMBER :  http://regionalinvestment.com/newsipid/displayberita.php?in=162&ia=82

Tidak ada komentar:

Posting Komentar